SMAK PANCASILA BORONG

         Borong 27 Juli 2024, SMAS Katolik Pancasila Borong melaksanakan Kegiatan Rekoleksi pada Jumat (26/7/2024) yang bertempat di Aula Kevikepan Borong. Kegiatan Rekoleksi tersebut sebagai bentuk kerjasama Kementerian Agama Kabupaten Manggarai Timur dengan SMAS Katolik Pancasila Borong. Kegiatan tersebut dibuka dengan kepok curu dan tarian tiba meka oleh penari Sanggar Bengkes Nai.

Tema yang diusung dalam kegiatan rekoleksi tersebut adalah “Moderasi Beragama”. Dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai Timur, Anselmus Panggabean, didampingi Kepala Seksi Pendidikan Katolik, Yulianus S. Haryon dan Kepala SMAS Katolik Pancasila Borong, RD. Heroluinus Jawa, S.Fil. Dalam Kegiatan Rekoleksi tersebut, SMAS Katolik Pancasila Borong mengundang satu narasumber yakni, Suster Rita, OSU.

Dalam sambutannya, Kepala SMAS Katolik Pancasila Borong, RD. Heroluinus Jawa, S.Fil mengatakan, “Rekoleksi kali ini sekolah mengutus 60 siswa yang mewakili semua unsur agama. Moderasi Beragama, hal yang kita perjuangkan bersama untuk konteks merajut kebersamaan dalam perbedaan. Sekolah kami telah menyelenggarakan P5 dalam Kurikulum Merdeka dengan tema Kebhinekaan. Diharapkan siswa menyimak dengan sungguh-sungguh apa yang disampaikan narasumber”.

        Kepala Seksi Pendidikan Katolik, Yulianus S. Haryon dalam sambutannya, menambahkan, “SMAS Katolik Pancasila Borong telah menjalin kerjasama yang baik dengan KEMENAG. Kami merupakan perpanjangan tangan pemerintah. Bersama dengan kami anak-anak belajar meningkatkan iman dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Komunikasi yang telah terjalin, justru yang membuat kegiatan kita berjalan. Dalam komunikasi, kita berdiskusi bersama untuk pembinaan anak. Komunikasi mempererat hubungan antara siswa walaupun memiliki perbedaan suku, agama, budaya dan bahasa. Ke depannya kita tetap berkolaborasi lebih intens dan berkelanjutan.”

      Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai Timur, Anselmus Panggabean, memberikan apresiasi kepada Kepala Sekolah, para guru dan siswa SMA Swasta Katolik Pancasila. “Terima kasih telah menerima kami secara adat. Sekolah ini sebagai pusat pengembangan budaya. Hari ini saya berbicara dengan anak-anak sebagai calon pemimpin masa depan. Banyak kegiatan ekstra yang berkaitan dengan pembentukan karakter. SMAS Katolik Pancasila adalah sekolah yang berkualitas, tegas dan disiplin. Di sekolah ini, siswa-siswi diperlakukan sama, tidak dibeda-bedakan. Kesaksian siswa, bahwa SMAS Katolik Pancasila tidak membedakan satu sama lain. Inilah yang dimaksudkan dengan merajut kebersamaan di tengah perbedaan. Di sekolah ini kita merasa nyaman. Di tempat lain, kehadiran kita mungkin tidak diterima. Alasannya, ada oknum yang memahami agama dengan fanatisme yang sempit, bahkan ekstrim. Ada yang menafsirkan agamanya secara salah. Merasa agamanya saja yang benar, yang lain salah. Apa yang salah dengan perbedaan? Yang jauh lebih penting, kita belajar beriman dengan benar dan baik”.

Selain itu, beliau menambahkan, “Agama mengajarkan kasih sayang. Dengan beragama kita tidak boleh menghina orang lain, tidak boleh merendahkan orang lain, punya daya saing yang sehat dan mampu berinovasi. Gunakan media sosial untuk hal yang baik, mendidik dan mengembangkan diri. Moderasi Beragama itu benang merah yang menyatukan keindonesiaan kita”.**

Penulis: Enjel Bawur